Senin, 09 Agustus 2010

PINDAH RUMAH

Rekan-Rekan Sekarang amy dan cactuz pindah rumah ke RUMAH BARU, maen yah..

Kamis, 16 Juli 2009

Metode Berfikir Dalam Desain

Secara umum, dalam aktivitas kehidupan manusia dikenal tiga kategori cara berpikir, yaitu cara berpikir logis, berpikir intuitif, dan berpikir prosedural. Beberapa pakar Metodologi desain, seperti Osborn, Gordon, Matchett dan Broadbent beranggapan bahwa bagian yang paling penting dalam proses merancang adalah munculnya gagasan-gagasan yang sebagian besar di antaranya tidak disadari sumbernya oleh desinernya sendiri (Jones, 1979). Pikiran intuitif berorientasi pada hal-hal yang tidak logis, antara lain perasaan, selera, emosi, insting, bahkan tahayul. Hal seperti ini dipahami sebagai kreativitas yang sifatnya irasional (tidak rasional). Sampai batas tertentu hal ini dapat dianalogikan dengan kemampuan binatang tertentu yang berdasarkan insting menciptakan sesuatu yang bagus, misalnya burung atau lebah yang menciptakan sarangnya.

Dalam telaah selanjutnya, cara berpikir seperti ini kemudian dipertentangkan dengan proses pemikiran sistematis, yaitu penelaahan masalah-masalah rasional sebagai dasar untuk menetapkan keputusan desain. Cara berpikir ini disebut pula sebagai berpikir logis atau rasional, karena mengacu pada data atau fakta yang rasional dan dianggap sebagai pikiran yang terarah pada suatu jawaban atau kesimpulan serta penciptaan suatu konsep. Kedua unsur inilah yang kemudian membedakan dua metode berpikir yang melandasi metodologi desain, yaitu berpikir intuitif dan berpikir rasional serta perpaduannya. Cara berpikir intuitif dan berpikir rasional ini diartikan pula sebagai reasoning dan imagining (Lawson, 1990). Berpikir prosedural merupakan proses menilai kembali keputusan yang telah ditetapkan, dan bilamana perlu mengambil keputusan baru.

Metodologi desain mengistilahkan tiga cara berpikir tadi sebagai Metode Kotak Kaca (Glass Boxes), Metode Kotak Hitam (Black Boxes), dan Metode Pengorganisasian dan (Self-Organizing System).

Ketiga metode ini digunakan untuk melakukan telaah teoritis dalam mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan serta gagasan-gagasan menuju keputusan akhir suatu desain.

Metode Kotak Hitam (Black Box Method)

Metode kotak kaca (glass box method) adalah metode berpikir rasional yang secara obyektif dan sistematis menelaah sesuatu hal secara logis dan terbebas dari pikiran dan pertimbangan yang fidak rasional (irasional), misalnya sentimen dan selera. Metode ini selalu berusaha untuk menemukan fakta-fakta dan sebab atau alasan faktual yang melandasi ter adinya suatu hal atau kejadian dan kemudian berusaha menemukan alternatif solusi atas masalah-masalah yang timbul. Metode berpikir seperti ini lazim pula disebut sebagai reasoning.



CIRI UTAMA METODE KOTAK KACA ANTARA LAIN:

  • Sasaran serta strategi desain telah ditetapkan secara pasti dan jelas sebelum telaah (analisis) dilaksanakan.

  • Telaah desain dilaksanakan secara tuntas sebelum solusi atau keputusan yang diinginkan ditetapkan.

  • Sebagian besar evaluasi bersifat deskriptif dan dapat dijelaskan secara logis.

  • Strategi perancangan ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses analisis, biasanya dalam susunan sekuensial, walau ada kalanya dalam bentuk proses paralel, meliputi komponen atau bagian persoalan yang dapat dipilah.



Metode Kotak Kaca (Glass Box Method)

Kebalikan dari metode kotak kaca, metode kotak hitam (black box method) adalah metode berpikir intuitif dan disebut pula sebagai imagining.

CIRI UTAMA METODE KOTAK HITAM ANTARA LAIN:

  • Sasaran desain tidak ditentukan secara pasti dan bisa berubah sesuai perkembangan pikiran desainer maupun tambahan masukan data.

  • Keputusan desainer dikendalikan oleh masukan data terakhir tentang masalah yang dihadapi, juga masukan dari kasus-kasus lain yang hampir sama atau setara (analogi), ditambah dengan masukan dari pengalaman diri desainer sendiri.

  • Keputusan desainer dapat diambil lebih cepat tetapi bersifat acak (random) dengan mengabaikan sementara kelaziman yang berlaku di kalangan masyarakat atau sebaliknya untuk mengakomodasi dan mengikuti kehendak masyarakat.

  • Dalam benaknya desainer mencerna dan memanipulasi citra yang merepresentasikan struktur persoalan secara menyeluruh, kemudian dengan cara yang sering tidak dapat diduga mentransformasikan masalah yang rumit menjadi sederhana clan sekaligus menghasilkan keputusan akhir. Dalam metodologi desain, proses seperti ini sering disebut leap of insight.

Untuk melaksanakan pendekatan dengan metode kotak hitam, seorang desainer dituntut untuk memiliki pengalaman serta, referensi yang banyak Berta Jaya pikir yang tajam, meliputi kecepatan berpikir, fleksibilitas berpikir dan orisinalitas berpikir.

Langkah-langkah pemikiran desainer dalam proses eksplorasi kotak hitam antara lain berupa analogi, aplikasi, spekulasi dan intuisi.



Metode Pengorganisasian Diri

Metode kotak kaca maupun metode kotak hitam sama-sama bertujuan memperluas lingkup dan wilayah eksplorasi untuk mencapai solusi pemecahan masalah desain. Kelemahan utama kedua metode ini adalah bahwa altematif keputusan yang dihasilkan biasanya masih terlalu lugs untuk dieksplorasi lebih lanjut. Salah satu cara mengatasi hal ini ditawarkan oleh Metode Pengorganisasian Diri (Self-Organizing System), antara lain meliputi proses:

  • Memilah-milah permasalahan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang dapat ditelaah secara logis dan analitis dengan metode kotak kaca.

  • Berdasar komponen-komponen yang dihasilkan oleh telaah tersebut maka keputusan akhir diambil secara intuitif menggunakan metode kotak hitam.

Jumat, 03 Juli 2009

DeKaVe dan perannya

Desain Komunikasi Visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif, teknik dan media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual, termasuk audio dengan mengolah elemen desain grafis berupa bentuk gambar, huruf dan warna, serta tata letaknya, sehingga pesan dan gagasan dapat diterima oleh sasarannya.

Prinsip
Pesan visual harus kreatif (asli, inovatif dan lancar), komunikatif, efisien dan efektif, sekaligus indah/estetis.

Instilah
1. Seni Grafis / Graphic Arts, termasuk ke dalam kelompok bidang ilmu Seni Murni.
2. Grafis / Graphic, adalah hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi.
3. Desain Grafis / Graphic Design, istilah yang dipakai sebelum menggunakan istilah Desain Komunikasi Visual, berasal dari kata bahasa Yunani “Graphos” yang berarti “tulisan/gambar”.
Untuk mengantisipasi perkembangan dunia komunikasi visual serta perannya yang semakin luas, maka digunakan istilah: Desain Komunikasi Visual.

Perlunya Pendidikan Desain Komunikasi Visual
1. Mengenal konsep Desain Komunikasi Visual sebagai Dasar Perancangan/Desain dan Strategi Komunikasi.
2. Mengenal Desain Grafis (Desain Komunikasi Visual) dan Bahasa Rupa sebagai Pengolah Visual Data Informasi.
3. Mengenal secara teknis prinsip, proses teknologi informatika dan sistem informasi manajemen.
4. Memahami elemen desain grafis sebagai alat penyampai pesan yang efektif, efisien, komunikatif dan estetis kreatif dalam konteks konsep-policy/planning/ strategy dan implementasi serta evaluasi.
5. Memahami strategi komunikasi, psikologi dan sosial/ antropologi budaya.
6. Memahami beberapa media baru, terutama dunia media / ruang cyber serta tekniknya, yaitu:
a. Animasi – Audio Visual (Mix Media)
b. Interaktif media dan web/website yang biasa dipergunakan untuk melengkapi E-media dan Mixmedia/Multimedia.
7. Menguasai konsep perancangan / desain komunikasi visual dan pemasaran global secara universal.Menguasai proses dan tehnik perancangan /desain yang dapat mengantisipasi perkembDesain komunikasi visual adalah ilmu yang mengembangkan bentuk bahasa komunikasi visual berupa pengolahan pesan pesan untuk tujuan sosial atau komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan kepada individu atau kelompok lainnya. Pesan dapat berupa informasi produk, jasa atau gagasan yang disampaikan kepada target audience, dalam upaya peningkatan usaha penjualan, peningkatan citra dan publikasi program pemerintah. Pada prinsipnya dkv adalah perancangan untruk menyampaikan pola pikir dari penyampaian pesan kepada penerima pesan, berupa bentuk visual yg komunikatif, efektif, efisien dan tepat. terpola dan terpadu serta estetis, melalui media tertentu sehingga dapat mengubah sikap positif sasaran. elemen desain komunikasi visual adalah gambar/ foto, huruf, warna dan tata letak dalam berbagai media. baik media cetak, massa, elektronika maupun audio visual. akar bidang dkv adalah komunikasi budaya, komunikasi sosial dan komunikasi ekonomi. Tidak seperti seniman yang mementingkan ekspresi perasaan dalam dirinya, seorang desainer komunikasi visual adalah penterjemah dalam komunikasi gagasan. Karena itulah dkv mengajarkan berbagai bahasa visual yang dapat digunakan untuk menterjemahkan pikiran dalam bentuk visual.angan dunia kewirausahaaProses desain adalah sebuah kegiatan untuk mewujudkan sebuah gagasan menjadi rancangan. Perannya bukan hanya memberi seni dan rupa pada benda tetapi juga menerjemahkan jiwa yang relevan dengan perkembangan jaman dan teknologi.

Kurikulum Institut Teknologi Harapan Bangsa untuk Program Studi Desain Komunikasi Visual dirancang untuk mempersiapkan lulusan dengan ciri khusus:
Mampu menganalisa, merencana dan merancang suatu karya Desain Komunikasi Visual yang dapat mengkomunikasikan pesan secara efektif, estetis dan strategis melalui cara yang kreatif, analitis, serta inovatif untuk keperluan industri media atau industri lainnya dalam skala nasional maupun internasional
Menguasai berbagai teknik komunikasi melalui multimedia, metode komunikasi audio visual, perangkat keras, perangkat lunak dan tools berbasis teknologi informasi di bidang Desain Komunikasi Visual
Tanggap terhadap situasi dan kondisi suatu budaya, sikap serta perilaku sosial lainnya yang berkembang di masyarakat sebagai dasar perencanaan dan perancangan Desain Komunikasi Visual
Profesional, memiliki integritas tinggi, serta mampu beradaptasi dengan segala perubahan dan perkembangan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi

Di industri apa saja sarjana Desain Komunikasi Visual terutama bekerja?
Creative and Advertising House
Production House
Print Media
Electronic Media (TV nasional dan lokal)
Marketing Research and Promotion/Media Consultant; serta berbagai industri lainnya yang banyak memanfaatkan media komunikasi visual

Jenis pekerjaan entry level apa saja yang tepat untuk lulusan Sarjana Desain Komunikasi Visual?
Creative Art Staff
Multimedia and Computer Design Specialist
Production and Post Production Specialist
Promotion and Marketing Staff/Consultant; dan lain sebagainyan/enterprenuership.